Jember, 17 Juli 2025 – Mahasiswa KKN Kolaboratif Resmi Diterjunkan di Desa Tegalwangi, Kecamatan Umbulsari.
Langkah awal pengabdian masyarakat secara kolaboratif resmi dimulai di Desa Tegalwangi, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. Sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jember secara resmi diterjunkan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 2025. Program ini bertujuan untuk menggabungkan mahasiswa lintas kampus dan latar belakang disiplin ilmu guna menyusun solusi nyata berbasis potensi lokal.
Penerjunan mahasiswa KKN Kolaboratif 110 ini dilaksanakan pada Kamis, 17 Juli 2025 dan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Jember yaitu Bapak Muhammad Fawait, S.E., M.Sc di Alun-Alun Jember. Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, Ibu Regina Elisa Wijayanti, S.Sos., MAP selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang kemudian mengantarkan mahasiswa ke lokasi KKN. Setibanya di desa, seluruh mahasiswa KKN disambut dengan hangat oleh pihak kecamatan yang diwakili oleh Bapak Akbar Winasis, S.E., M.Si selaku Sekretaris Kecamatan Umbulsari, sebagai bentuk dukungan atas kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah desa.
Kelompok KKN Kolaboratif 110 yang mengusung tema Desa Cinta: Cerdas, Inklusif, dan Tangguh di Desa Tegalwangi ini terdiri dari 12 mahasiswa yang berasal dari lima perguruan tinggi, yakni Universitas Jember (UNEJ), Universitas Muhammadiyah Jember (UNMUH Jember), Universitas Islam Jember (UIJ), dan Universitas Moch Sroedji Jember. Keberagaman kampus ini menjadi kekuatan dalam menyusun program kerja yang bervariasi dan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Desa Tegalwangi memiliki 3 dusun yang terdiri dari Dusun Jatisongo, Krangkongan, dan Jatilawang. Sementara itu, Desa Tegalwangi juga terdiri dari 17 Rukun Warga (RW) serta 51 Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk mencapai 10.121 jiwa. Desa ini menyimpan potensi yang beragam, mulai dari sektor pertanian seperti jeruk, jambu kristal, dan jambu air. Untuk perikanan air tawar terdiri dari gurame, lele, dan nila. Sementara itu, juga terdapat sektor wisata dan kuliner. Potensi wisatanya antara lain Kolam Renang Mutiara Park dan Kolam Pemancingan Tirto Wangi, sementara sektor kulinernya diperkuat dengan kehadiran Fish Resto, restoran terkenal yang mengolah hasil budidaya ikan gurame menjadi berbagai olahan lezat.
Mahasiswa KKN Kolaboratif juga langsung melakukan kunjungan dan memperkenalkan diri ke berbagai lapisan masyarakat mulai dari perangkat desa, tokoh masyarakat, kader posyandu, hingga warga di masing-masing dusun. Sambutan yang diberikan pun sangat positif, menandakan bahwa masyarakat Desa Tegalwangi sangat menerima dengan terbuka kehadiran para mahasiswa KKN.
Dalam sambutannya, Bapak Andi Wibowo selaku Kepala Desa Tegalwangi menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran mahasiswa KKN Kolaboratif yang siap mengabdi di desanya. Ia berharap program-program yang dirancang oleh mahasiswa dapat memberikan dampak nyata serta membawa manfaat bagi masyarakat. “Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi ini dan berharap mahasiswa dapat menggali dan mengembangkan potensi yang kami miliki,” ujar beliau.
Pelaksanaan KKN ini akan berlangsung selama 35 hari yang dimulai dari tanggal 17 Juli hingga 22 Agustus 2025. Selama periode tersebut, mahasiswa akan melakukan observasi, berinteraksi langsung dengan masyarakat, serta melaksanakan program kerja yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan desa.
Sementara itu, Dediansyah Nugroho selaku Koordinator Desa (Kordes) menyampaikan bahwa tim KKN siap untuk bekerjasama, beradaptasi, dan berbagi ilmu dengan masyarakat. “Kami hadir bukan hanya untuk belajar, tapi juga untuk berbagi. Semoga kehadiran kami dapat membawa semangat baru dan kontribusi positif bagi Desa Tegalwangi,” ujarnya. Program KKN Kolaboratif 2025 ini menjadi wujud nyata sinergi antara mahasiswa, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun desa secara berkelanjutan melalui pendekatan ilmiah, kreatif, dan partisipatif.